KABUPATEN CIREBON — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cirebon mendukung kegiatan Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) PMR-PMI VII Tingkat Kabupaten Cirebon yang digelar di Pondok Pesantren Abu Manshur, Desa Kaliwulu, Kecamatan Plered, Selasa (9/7/2024).
Pemkab Cirebon turut menyosialisasikan penanganan stunting melalui konsumsi tablet tambah darah pada acara tersebut.
Pj Bupati Cirebon, Drs H Wahyu Mijaya SH MSi melalui Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, dr H Edi Susanto MM menyampaikan, penanganan stunting merupakan program nasional dalam upaya menyukseskan Indonesia Emas 2045.
Edi mengatakan, generasi muda harus sehat, berkualitas dan berdaya saing unggul.
“Jadi, pencegahan stunting itu harus sedini mungkin. Remaja putri bisa mengonsumsi tablet tambah
darah sebanyak satu kali dalam seminggu,” ujarnya.
“Kemudian, bisa aktivitas fisik minimal 30 menit sehari, olahraga rutin, dan asupan gizi seimbang,” kata Edi dalam sambutannya di acara Jumpa Bakti Gembira (Jumbara) PMR-PMI VII Tingkat Kabupaten Cirebon.
Ia menyebut, dari pemeriksaan sebanyak 43,9 persen remaja di Kabupaten Cirebon mengalami anemia. Ia berharap, para santri hingga anggota PMI dan PMR yang hadir dalam acara Jumbara, mengonsumi tablet tambah darah sesuai anjuran.
“Semoga Jumbara PMI-PMR yang ke VII ini, dapat meningkatkan motivasi remaja putri untuk minum tablet tambah darah,” tukas Edi.
“Pencegahan stunting sejak masa remaja. Jadi, adek-adek sekalian harus konsumsi tablet tambah darah, karena stunting ini berawal dari kondisi anemia. Wajib setiap seminggu sekali,” imbaunya.
Lebih lanjut, Edi mengatakan, Jumbara PMR-PMI merupakan kegiatan remaja yang bisa dijadikan sebagai media untuk pencegahan stunting sejak dini. Pemkab Cirebon selalu membantu dan mendukung kegiatan PMI.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Cirebon, Hj. Rd. Sri Heviyana mengatakan, Jumbara merupakan ajang silaturahmi anggota PMR tingkat Kabupaten Cirebon.
Rencananya, PMI menyeleksi anggota PMR yang bakal diberangkatkan pada Jumbara tingkat provinsi dan nasional.
“Jadi, disini bukan hanya anggota wira anak-anak SMA, tetapi juga ada anak-anak mula (SD) dan madya (SMP). Sudah ada pembinaan-pembinaan, ketika masuk kesini sudah siap,” katanya.
Heviyana mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Pemkab Cirebon dalam penanganan stunting, salah satunya dengan sosialisasi konsumsi tablet tambah darah pada acara Jumbara.
Selain sosialisasi, ia menyebut, PMI juga bekerja sama dengan posyandu untuk melakukan penyuluhan hingga pembinaan tentang kesehatan.
“Kita juga sebagai mitra kerja pemda, baik dalam meningkatkan IPM, pendidikan, ekonomi, dan lainnya,” ungkapnya. (DISKOMINFO)