Ada yang istimewa dalam agenda Safari Ramadhan. Bupati Cirebon Imron, selain didampingi Wabup Wahyu Tjiptaningsih (Ayu) juga dihadiri Forkopimda serta beberapa SKPD, Minggu malam (17/4/2022). Acara Safari Ramadhannya sendiri lokasinya berada di desa Suranenggala Lor Kecamatan Suranenggala Kabupaten Cirebon.

Namun ada yang spesial dalam rangkaian Safari Ramadhan saat itu, pihak desa Suranenggala Lor atau mereka yang mengatasnamakan santri Bedulan, mengadakan acara Ndarus Agung. Acara tersebut adalah khataman Qur’an oleh 1.000 santri Bedulan yang terkenal dengan istilah “santri kalong”.

“Sejak awal Ramadhan, kami sebagai santri kalong sudah keliling mushola dan mesjid di Kecamatan Suranenggala ini. Kami sudah membeli 300 juzz secara patungan pribadi untuk dibagikan pada acara Ndarus Agung ini,” kata Ketua panitia, Nana.

Nana berharap, tujuan akhir dari Ndarus Agung tersebut memang merupakan cita-cita besar. Pihaknya ingin mengembalikan citra daerah Bedulan dari zona merah menjadi zona yang sangat  nyaman. Pihaknya justru ingin mengembalikan mutiara yang hilang dari wilayah Bedulan.

“Bedulan itu sudah terkenal dengan zona merahnya Kabupaten Cirebon. Disini, kami hanyalah santri kalong. Syukur-syukur di Bedulan ada pondok pesantren, itu yang kami harapkan supaya santri disini bisa mondok,” ungkap Nana.

Sementara itu, Bupati Cirebon berpesan bahwa di bulan suci Ramadhan ini saatnya untuk instrospeksi diri. Dengan adanya Ndarus Agung tersebut, diharapkan generasi muda khususnya di wilayah Bedulan, akan menjadi lebih baik lagi.

“Saya juga kaget, santri kalong disini ternyata banyak sekali. Ini menandakan, wilayah Bedulan itu meskipun sifatnya keras, namun religiusnya juga tinggi,” ungkap Imron.

Imron berharap, dengan adanya acara tersebut, nilai-nilai agama Islam di wilayah Bedulan, semakin tertanam lebih kuat lagi. Imron mengaku yakin, memang sejak dahulu wilayah Bedulan menyimpan kelembutan nilai-nilai Islami dibalik kerasnya kehidupan di wilayah tersebut.

“Sejak dulu Bedulan itu terkenal dengan sifatnya yang keras. Tapi dibalik kerasnya itu, ternyata orangnya baik-baik. Pemahaman Islamnya juga luar biasa. Buktinya, disinilah tempatnya ribuan santri kalong. Ini kan luar biasa,” terang Imron.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati memberikan bantuan sarana dan prasarana untuk mesjid Nurul Hikmad sebesar Rp15 juta. Ada juga bantuan hibah keagamaan untuk lembaga nonformal, masing-masing Rp5 juta, serta beasiswa kepada salah seorang anak berprestasi sebesar Rp2 juta. (DISKOMINFO)